Siapkan Anggaran Daerah 2024, Pemkab Purbalingga Akui Kepincut Sukses CSA       Monev 2023, Pemerintah Kabupaten Purbalingga Lanjutkan CSA dengan Anggaran Daerah 2024       Bertani Itu Keren, Jawa Timur Terus Tingkatkan Produksi Pangan       Produk CSA, Kementan Dukung KEP dan KWT di Pinrang Tembus Toko Swalayan       BPP SIMURP JAHARUN melaksanakan Uji Emisi Gas Rumah Kaca       BPP Ajung Jember Produksi Mandiri Pestisida Nabati Setelah Pelatihan CSA SIMURP       Getalor, Nugget Ayam Daun Kelor yang Bisa Jadi Peluang Bisnis       Bukti Bertani Itu Keren, Getalor Jadi Peluang Bisnis       Getalor Jadi Peluang Bisnis, Pertanian Indonesia Makin Melesat Hebat       Antisipasi Krisis Pangan, Petani Katingan Kuala Percepat Tanam       Antisipasi Krisis Pangan, Petani Katingan Kuala Percepat Tanam      
Sep, 29 2021
Kementan Penuhi Kebutuhan Masyarakat dengan Pangan Lokal

JAKARTA – Pertanian tidak pernah ingkar janji. Faktanya di saat sektor lain terpuruk akibat pandemi Covid-19, pertanian justru tumbuh. Bahkan pertanian menjadi kunci untuk melawan Covid-19. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mengajak masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi pangan lokal.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apa pun. Sejauh ini sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling berperan besar terhadap perbaikan ekonomi. Hal tersebut menuntut upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk para pelaku usaha, untuk bisa membangun pertanian.

Mengkonsumsi pangan lokal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh serta meningkatkan kesejahteraan petani. Pangan lokal juga merupakan bagian dari budaya dan budaya tersebut harus dijaga serta ditingkatkan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas secara massif dan gerakan itu harus dimulai dari diri sendiri.

“Pangan lokal di Indonesia sangat melimpah, mengkonsumsi pangan lokal dapat memperbaiki kualitas konsumsi masyarakat dan kita telah membantu petani kita sendiri. Dengan mencintai pangan lokal sama artinya dengan mencintai petani Indonesia,” tegas Mentan SYL.

Dalam acara Ngobras Volume 23 yang berlangsung Selasa (21/09/21) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengajak agar seluruh insan pertanian untuk mengkonsumsi pangan lokal dan hindari pangan impor.

“Pangan lokal kita banyak dan itu harus dimanfaatkan. Dengan mengkonsumsi pangan lokal berarti kita membeli pangan dari petani Indonesia dan hal itu akan meningkatkan pendapatan petani. Jika pendapatan petani meningkat, maka petani dan keluarganya akan tersenyum sehingga imunitas mereka akan meningkat dan itu kita sudah memberikan kontribusi kepada petani untuk pencegahan Covid-19,” ujar Dedi.

Menurut Dedi, salah satu pangan lokal Indonesia yang perlu dikedepankan adalah buah durian. Durian adalah buah eksotik tropis dan hanya ada di negara-negara tropis. Durian adalah kekayaan plasma nutfah Indonesia yang luar biasa.

Kepala BPPSDMP juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Agus Priyono, penyuluh Pertanian dari Kabupaten Kutai Kertanegara selaku narasumber acara Ngobras. Dedi berharap Agus dapat menyusun tulisan menjadi sebuah buku tentang pembudidayaan durian agar dapat dimanfaatkan oleh penyuluh serta petani di seluruh Indonesia.

Agus Priyono menjelaskan bagaimana proses budidaya durian termasuk proses pembuahan durian dengan menggunakan metode yang sudah diciptakan yang diberi nama “Metode Agno” yang merupakan singkatan dari Agus Priyono.

Metode Agno adalah menyediakan durian di luar musimnya dan sudah dikembangkan selama hampir 16 tahun dan mulai di publikasikan sejak PENAS XIII di Tenggarong, Kukar. Diharapkan dengan menggunakan metode ini petani ahli di lahannya masing-masing. Metode Agno juga sangat dinamis karena berbasis kinerja tanaman, data rekam tanaman, faktor cuaca, data iklim serta jenis, dosis dan waktu. Cara ini juga merupakan identifikasi cepat pembuahan durian yang sudah terbukti sejak tahun 2006.

Secara rinci Agus menjelaskan bagaimana proses budidaya durian mulai dari memilih benih bermutu, jarak tanam dan penanaman, pemangkasan bentuk dalam pemeliharaan, pengairan, konservasi lahan, aplikasi dan konservasi agensia hayati, hingga pengendalian OPT secara terpadu.

Karena durian adalah buah sepanjang tahun sehingga tidak tergantung faktor cuaca. Bahkan dalam cuaca yang basah sekalipun bisa dilakukan pembuahan durian. Panennya juga bisa ditentukan.

“Diharapkan dengan menggunakan metode ini petani mendapatkan penghasilan sepanjang tahun,” jelas Agus.

Apabila durian yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, maka akan membuat harga jual dari buah durian menjadi lebih tinggi. Menurutnya, buah durian dengan kualitas super bisa dijual hingga Rp 500.000 per kg. Hal tersebut membuktikan bahwa durian merupakan buah lokal yang menjanjikan.

“Jika seseorang sudah menyukai buah durian, menemukan buah durian dengan kualitas yang luar biasa, walaupun harganya tinggi pasti akan tetap dibeli. Ini salah satu kesempatan kita untuk bisa menghasilkan buah durian kualitas super agar mendapatkan penghasilan lebih,” tutupnya. (DEA/NF)